Pertandingan dimulai dengan tempo tinggi sejak menit awal. Kota Kediri tampil agresif dan berhasil mencuri keunggulan lebih dulu di babak pertama. Serangan balik cepat yang dibangun dari sektor sayap kanan berhasil diselesaikan dengan apik oleh penyerang andalan Kediri, membuat skor berubah menjadi 1-0.
Namun, Kota Malang tak tinggal diam. Di babak kedua, tekanan demi tekanan dilancarkan ke lini pertahanan Kediri. Hasilnya, mereka sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1 setelah memanfaatkan kemelut di depan gawang. Gol tersebut semakin membakar semangat para pemain Malang untuk terus menggempur pertahanan lawan.
Meski terus dibombardir, skuad Kota Kediri tampil solid dan disiplin di lini belakang. Kekompakan antar pemain menjadi kunci utama mereka mampu bertahan hingga peluit panjang dibunyikan. Kedudukan 1-1 memaksa pertandingan berlanjut ke babak adu penalti.
Dalam babak penentuan tersebut, ketegangan memuncak di stadion. Kedua tim bergantian mengeksekusi penalti dengan sempurna. Namun, momen krusial terjadi ketika kiper Kota Kediri, Nafian, menunjukkan kelasnya. Ia berhasil menepis satu tendangan pemain Kota Malang—sebuah penyelamatan yang menjadi penentu kemenangan.
Dengan hasil akhir adu penalti 9-8, Kota Kediri memastikan diri melangkah ke babak semifinal. Selebrasi penuh haru mewarnai lapangan saat peluit akhir ditiup, sementara para pemain dan ofisial tim saling berpelukan merayakan keberhasilan tersebut.
Ketua PSSI Kota Kediri, Tomi Ari Wibowo, yang hadir langsung di lapangan, mengungkapkan rasa bangganya terhadap perjuangan tim. “Alhamdulillah, berkat semangat tim yang luar biasa, kita bisa maju terus ke semifinal. Terima kasih banyak atas dukungan semua pihak dan masyarakat Kota Kediri, kita bisa lolos,” ujarnya penuh semangat.
Kemenangan ini menjadi bukti bahwa kekompakan, mental baja, dan pengalaman para pemain Kota Kediri mampu menghadirkan hasil maksimal di tengah tekanan besar. Kini, mereka bersiap menghadapi babak semifinal dengan motivasi yang semakin membara.(tim)
