Prabowo Instruksikan Penindakan Tegas Terhadap Judi: Tanpa Toleransi dan Perlindungan Khusus

LintasNusantara
1 minute read
0


Malang, www.medialintasnusantara.com - Dalam rangka mewujudkan program 100 hari Asta Cita yang dicanangkan oleh Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto menginstruksikan pemberantasan segala bentuk perjudian, baik daring maupun konvensional. Presiden menekankan bahwa tidak boleh ada perlindungan atau campur tangan dari pihak mana pun, dan setiap pelanggaran harus ditindak tegas.


Namun demikian, di wilayah Kabupaten Malang, khususnya di bawah yurisdiksi Polsek Singosari, aktivitas perjudian seperti sabung ayam dan dadu masih marak terjadi. Tepatnya, di kawasan Sumberawan, Singosari, Kabupaten Malang, Jawa Timur, hingga saat ini belum terlihat adanya tindakan tegas dari aparat setempat.


Keterangan ini diperoleh dari Toni, seorang warga setempat berusia 54 tahun, yang memberikan informasi kepada tim investigasi media yang bekerja sama dengan LSM. Menurutnya, aktivitas perjudian ini baru dimulai di lokasi tersebut, setelah sebelumnya berlangsung di Desa Song Song.


Toni juga menyebut adanya dugaan keterlibatan oknum tertentu yang diduga memberikan perlindungan terhadap praktik perjudian ini. “Ada kabar bahwa seorang oknum yang sering disebut Pak Putra dari TNI AD berada di balik kegiatan ini. Namun, saya sendiri belum dapat memastikan kebenaran kabar tersebut," ujarnya.


Ia juga menambahkan bahwa mobil-mobil berplat nomor dari berbagai daerah, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Probolinggo, Mojokerto, Surabaya, hingga Malang, sering terlihat di lokasi yang berada di tengah area perkebunan tebu tersebut. "Lokasi ini baru saja dibuka," imbuhnya.


Masyarakat setempat berharap agar pihak berwenang segera menutup lokasi perjudian ini dan menangkap penyelenggaranya, sesuai dengan Pasal 303 KUHP tentang perjudian, demi menjaga ketertiban masyarakat dan melindungi generasi muda dari pengaruh buruk aktivitas ilegal tersebut.

(Yunus)

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

Terkini

June 18, 2025