Tulungagung –Lintasnusantara, Com-Dunia pendidikan di Kabupaten Tulungagung kembali diguncang isu tidak sedap. SMP Negeri 1 Kedungwaru menjadi perbincangan hangat setelah diduga menahan ijazah salah satu alumninya hanya karena kehilangan buku pelajaran. Kebijakan tersebut menuai kecaman luas dari masyarakat dan para wali murid.
Informasi yang beredar menyebutkan, salah satu siswa yang telah dinyatakan lulus tidak bisa mengambil ijazahnya lantaran belum mengganti buku sekolah yang hilang saat masih aktif belajar. Pihak sekolah dikabarkan tetap bersikeras menahan ijazah sampai buku tersebut diganti dengan yang baru.
Salah seorang wali murid mengungkapkan kekecewaannya terhadap tindakan tersebut. “Anak saya sudah lulus dan tidak punya tanggungan lain, hanya kehilangan satu buku. Tapi pihak sekolah tidak mau menyerahkan ijazah. Padahal kami sudah menjelaskan kondisi ekonomi keluarga yang terbatas,” ujarnya dengan nada kesal, Sabtu (11/10/2025).
Menurut sejumlah pemerhati pendidikan, langkah sekolah menahan ijazah dianggap tidak manusiawi dan bertentangan dengan prinsip keadilan dalam pelayanan pendidikan. Mereka menilai bahwa ijazah adalah hak siswa yang tidak boleh dikaitkan dengan masalah administrasi ringan seperti kehilangan buku.
“Penahanan ijazah karena alasan buku hilang adalah tindakan tidak proporsional. Sekolah seharusnya memberikan solusi yang mendidik, bukan menjadikan ijazah sebagai alat tekanan terhadap siswa,” kata seorang aktivis pendidikan setempat.
Banyak pihak khawatir kebijakan seperti ini bisa memperburuk kesenjangan pendidikan, terutama bagi siswa dari keluarga kurang mampu yang tidak bisa langsung mengganti buku. Ijazah yang tertahan dapat menghambat mereka melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya atau mencari pekerjaan.
Sementara itu, hingga berita ini diturunkan, Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung belum memberikan keterangan resmi terkait kasus tersebut. Beberapa upaya konfirmasi melalui telepon dan pesan singkat belum mendapat tanggapan.
Para orang tua berharap agar dinas segera mengambil langkah tegas untuk memastikan tidak ada lagi sekolah yang menahan ijazah dengan alasan apapun. “Kami hanya ingin hak anak kami dikembalikan. Jangan sampai masa depan mereka terganggu hanya karena kehilangan buku,” tutup salah satu wali murid dengan haru.
Reporter:winarti
