Tulungagung –Lintasnusantara, Com-Dinas Pendidikan Kabupaten Tulungagung menggelar Workshop Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) Tingkat SMP dengan tema “Optimalisasi Bahan Ajar untuk Pembelajaran yang Berkesadaran, Bermakna, dan Menggembirakan”.
Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dindik Tulungagung pada Kamis (20/8/2025) dan diikuti sebanyak 114 guru SMP dari berbagai sekolah.
Workshop menghadirkan tiga narasumber utama, yakni Imatul Awaliyah, M.Pd dan Anik Purwani, M.Pd selaku fasilitator pembelajaran mendalam, serta Kun Handayani, M.Pd, guru yang tergabung dalam komunitas Guru Bergema.
Ketiganya memberikan pemaparan materi seputar strategi pengembangan bahan ajar serta praktik pembelajaran mendalam (deep learning) yang menekankan kesadaran, kebermaknaan, dan kegembiraan belajar bagi siswa.
Penanggung jawab program MGMP, Drs. H. Mochammad Soim, MM, mengatakan workshop ini merupakan bagian dari agenda rutin peningkatan kompetensi guru.
Ia menegaskan, tantangan pendidikan saat ini tidak hanya sekadar bagaimana guru menyampaikan materi, tetapi juga bagaimana memastikan siswa mendapatkan pengalaman belajar yang bermakna.
“Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif. Tidak cukup hanya menyampaikan materi, tapi bagaimana membuat siswa terlibat, merasa senang, dan pada akhirnya bisa menemukan makna dari setiap proses belajar,” kata Soim.
Dalam sesi penyampaian materi, para narasumber memaparkan berbagai perspektif. Imatul Awaliyah menekankan pentingnya bahan ajar yang adaptif sesuai kebutuhan siswa, terutama dalam konteks kurikulum yang terus berkembang. Anik Purwani lebih banyak membahas strategi membangun kesadaran kritis di kelas, sementara Kun Handayani berbagi praktik baik dalam menghadirkan pembelajaran yang menggembirakan dan tidak membebani siswa.
Selain materi utama, peserta workshop juga diajak berdiskusi dan berbagi pengalaman mengenai kendala pembelajaran di sekolah masing-masing. Beberapa guru menyampaikan tantangan terkait keterbatasan media ajar dan adaptasi terhadap metode baru. Narasumber kemudian memberikan solusi serta contoh penerapan langsung yang bisa diadaptasi.
Atmosfer kegiatan berlangsung interaktif. Peserta terlihat antusias mengikuti sesi simulasi pembelajaran mendalam yang ditampilkan narasumber. Mereka tidak hanya mendengarkan, tetapi juga berkesempatan mencoba langsung metode pembelajaran yang lebih kolaboratif dan menyenangkan.
Dinas Pendidikan Tulungagung berharap hasil workshop ini tidak berhenti sebatas teori. Guru diharapkan dapat mengaplikasikan pengetahuan dan keterampilan baru di kelas, sehingga kualitas pembelajaran meningkat.
“Harapan kami, setelah workshop ini, para guru mampu membawa suasana kelas yang lebih hidup. Siswa bukan hanya belajar untuk ujian, tapi benar-benar memahami dan menikmati prosesnya,” pungkas Soim.
Reporter : Winarti