Panitia menyebutkan, peserta karnaval berasal dari berbagai unsur masyarakat, seperti pelajar, karang taruna, PKK, Dharma Wanita, perangkat desa, RT/RW, hingga hampir seluruh warga desa turut ambil bagian dalam memeriahkan kegiatan tersebut.
Rangkaian acara diawali dengan kirab Kepala Desa Sobontoro, Sodiq Afandi, S.Sos., bersama Ketua Tim Penggerak PKK. Mereka melintas di panggung kehormatan, diikuti barisan drum band, peserta sekolah dasar, hingga kelompok masyarakat umum.
Menurut Kepala Desa Sodiq Afandi, karnaval ini menjadi bukti kebersamaan antara pemerintah desa dan warganya. “Kegiatan ini sudah menjadi tradisi hampir setiap tahun. Selain memperingati Hari Kemerdekaan ke-80, karnaval ini juga merupakan bentuk inisiatif warga dalam mengisi kemerdekaan,” ujarnya.
Ia menegaskan, kegiatan tersebut juga wujud rasa hormat kepada para pahlawan yang telah berjuang demi kemerdekaan bangsa. “Apa yang kita lakukan saat ini tidak sebanding dengan pengorbanan para pendahulu yang rela berjuang hingga nyawa mereka terenggut demi meraih kemerdekaan,” tambahnya.
Selain menumbuhkan semangat nasionalisme, kegiatan ini juga memberi dampak positif pada sektor ekonomi lokal. Banyak pelaku usaha kecil yang ikut merasakan keuntungan, mulai dari pemilik salon, penyedia jasa sewa kostum, fotografer, hingga pedagang kaki lima.
“Efek dari kegiatan ini cukup besar, UMKM desa juga mendapat rezeki tambahan berkat ramainya pengunjung dan peserta karnaval,” jelas Sodiq.
Turut hadir dalam acara tersebut Wakil Bupati Tulungagung, anggota DPRD dari PKB, jajaran Forkopimcam Boyolangu, Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta tokoh masyarakat desa.
Karnaval budaya Sobontoro ini menjadi bukti nyata bagaimana kegiatan peringatan HUT RI tidak hanya menumbuhkan rasa cinta tanah air, tetapi juga mampu menggerakkan roda ekonomi masyarakat setempat.(winarti)
