nyata. Tak hanya hadir langsung ke lokasi, warga juga menyalurkan bantuan dalam bentuk donasi sebagai wujud kepedulian dan partisipasi.
Sejak beberapa hari terakhir, posko donasi yang berada di depan kantor DPRD Tulungagung tak pernah sepi. Banyak warga yang tak bisa ikut turun ke jalan menitipkan dukungannya melalui sumbangan. “Mereka menyalurkan aspirasi lewat donasi, agar suara tetap tersampaikan,” kata Lucky, koordinator aksi, saat ditemui di posko, Senin (8/9/2025).
Rangkaian aksi akan dimulai dari GOR Lembu Peteng pukul 08.00 WIB, kemudian dilanjutkan long march menuju kantor DPRD Tulungagung. Massa akan menyuarakan penolakan terhadap kebijakan perampasan aset yang saat ini tengah dibahas DPR, sekaligus mendesak agar DPRD Tulungagung berdiri di sisi rakyat.
Lucky menekankan bahwa gerakan ini muncul murni dari keresahan masyarakat, bukan atas nama kelompok tertentu. “Kami hanya menjadi wadah penyampai aspirasi. Semua berasal dari kegelisahan bersama,” ujarnya.
Meski diperkirakan diikuti ribuan peserta, aksi ini ditegaskan berlangsung damai. Kegiatan berisi orasi, penyampaian tuntutan, hingga doa bersama. “Kami tegaskan, tidak ada ruang untuk tindakan anarkis. Aksi ini murni damai,” tandas Lucky.
Untuk menjaga transparansi, posko donasi dibuka secara terbuka agar masyarakat bisa ikut mengawasi. “Inilah bukti bahwa dukungan rakyat Tulungagung begitu besar. Suara mereka bulat, damai namun tegas,” pungkasnya.(winarti)
