DEMO MENOLAK UU TNI DI KOTA KEDIRI BERAKHIR ANRKIS

LintasNusantara
0
Kota Kediri - Lintasnusantara,Com-Demo menolak UU TNI juga terjadi di Kota Kediri. Demo di depan Gedung DPRD Kota Kediri itu berakhir anarkis.

Ratusan orang berpakaian serba hitam membawa poster dengan berbagai seruan dan tuntutan seperti " Selamatkan Indonesia Dari  Penjajahan Oleh Bangsa Sendiri !, Rakyat menolak Dikepung Senjata."  Massa juga membawa poster mengkritik TNI dan dwifungsinya.

Aksi yang awalnya berjalan damai sejak siang dengan orasi dan pemasangan berbagai poster protes berakhir ricuh. Usai berbuka puasa atau sekitar pukul 18.30 WIB situasi mulai memanas. 

Massa melakukan aksi vandalisme dengan mencorat-coret area sekitar serta menempelkan sejumlah kertas bertuliskan pesan-pesan kritis. Massa kemudian melempari petasan ke arah aparat yang berjaga di depan Gedung DPRD Kota Kediri. 
Tidak hanya petasan, sejumlah benda menyerupai bom molotov dilempar oleh pendemo ke arah gedung DPRD Kota Kediri. Begitu juga dengan batu yang juga melayang.
Polisi kemudian melakukan pembubaran massa yang mulai bertindak anarkis. 

"Peserta aksi melaksanakan tindakan yang membahayakan seperti pelemparan kembang api, melemparkan bahan peledak molotov sehingga mengenai beberapa objek terbakar," ujar Kapolres Kediri Kota AKBP Bramastyo Priaji, Kamis (27/3/2025).

Polisi kemudian mengambil tindakan tegas dengan membubarkan massa menggunakan water cannon. 

"Sehingga kita harus segera melaksanakan pembubaran pendorongan dengan pelapis yang ada yaitu water cannon. Kita harapkan tidak terjadi lagi karena ini merugikan semua pihak dan juga mengganggu ketertiban umum, karena juga masyarakat menggunakan jalan umum ini sebagai akses utama," imbuh Bramastyo.

Usai kegiatan unjuk rasa, polisi dibantu TNI mengamankan 21 orang. Dandim 0809 Kediri Letkol Inf. Ragil Jaka Utama mengatakan pihaknya mengaku heran dengan aksi anarkis ini.

Ragil menegaskan bahwa sebelumnya telah dilakukan audiensi dengan kelompok perhimpunan mahasiswa, namun aksi kali ini bukan bagian dari kelompok tersebut.

"Kita sayangkan ya kenapa kok aksi ini sampai sedemikian rupa. Kalau teman-teman lihat itu ada batu, terus tadi melempar bom molotov, ada yang bawa martil, palu di dalam tas nya tadi kita dokumentasikan, kata Ragil.
Sementara itu, Wakil Ketua DPRD Kota Kediri Sudjono Teguh Widjaja, menilai aparat sudah bertindak dengan sangat sabar dalam mengahadapi massa. 

"Satu sudah pembakaran bom molotov dilempar, kembang api, palu, ngasih selebaran penghinaan kepada aparat, coretan dengan aparat. Maka saya minta kalau ke depan ingin suarakan ke pemerintah sebaiknya audiensi." kata Sudjono.

Untuk diketahui , sekitar pukul 11.00 kemarin juga berlangsung audiensi massa di ruang Komisi A DPRD Kota Kediri. Salah satu poin tuntutan mahasiwa adalah terkait kejelasan revisi undang-undang tersebut. 

"Yang kami minta dari DPRD  ini ada komunikasi ke (DPR)   RI terkait ngambangnya RUU yang sudah disahkan ini seperti apa. Harapannya dari DPRD ini ada komunikasi," ujar Formatur HMI Cabang Kediri Bagus Tri Yulianto, salah satu perwakilan mahasiwa.

Mahasiwa juga menyoal ketimpangan ketika TNI masuk ke narkotika yang merupakan ranah polisi.(yuli) 

Posting Komentar

0Komentar

Posting Komentar (0)

Terkini